Sabtu, 18 Juli 2009

Tayammum di Pesawat dengan Menggunakan Kursi sebagai Alatnya

بسم الله الرحمن الرحيم . ‎{SOAL} Di pesawat, jemaah haji tanpa wudlu tetapi tayammum dengan menggunakan kursi sebagai alatnya. Kemudian mengerjakan shalat dengan duduk dan tidak menghadap kiblat. Bagaimana hukumnya ? Apakah shalat demikian ini termasuk LIHURMATIL WAQTI ? ‎ (لحرمة الوقت) ‎ ‎{JAWAB} Tayammumnya tidak sah, sedangkan kedudukan shalatnya hanya semata-mata karena mulianya waktu. Pengambilan dalil antara lain dari: (1) al ‎ MAJMU' SYARH MUHADZDZAB juz II halaman 212 ‎ : والصحيح في المذهب أنه لا يجوز إلا بتراب، وبه قال أحمد وابن المنذر وداودMenurut pendapat yang SHAHIH dalam madzhab Syafi'i, bahwa tayammum tidak boleh dilakukan kecuali dengan debu, Imam Ahmad, Ibnul Mundzir dan Dawud juga berpendapat demikian. (2) Al Bujairimi 'ala Fat-hil Wahhab juz I halaman 175-176 ‎ : التوجه للقبلة بالصدر شرط لصلاة قادر عليه... أما العاجز عنه ... فيصلي علي حاله ويعيد وجوباMenghadap kiblat dengan dada merupakan syarat sholat bagi yang kuasa, adapun yang tidak, maka dia tetap sholat sesuai dengan keadaannya, dan dia wajib mengulanginya. (3) al Bajuri juz I halaman 102 : علي فاقد الطهورين وهما الماء والتراب أن يصلي الفرض لحرمة الوقت ويعيده إذا وجد أحدهما Orang yang tidak menemukan air/ debu tetap wajib melaksanakan shalat fardlu LIHURMATIL WAKTI, namun dia wajib ‎mengulanginya jika sudah menemukan air/debu.[Sumber: Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama ke 28/Hasil Muktamar & Munas Ulama NU halaman 92-94)‎ المرسل: عبد الله عفيف محلي الإندونيسي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar